Rabu, 12 April 2017

Sanksi Penenggelaman Kapal Belum Bikin Jera


Salah satau kapal ikan asing dimusnahkan di perairan Natuna, aparat gabungan PSDKP. (Aulia Rahman/Batam Pos/JawaPos.com)
Sanksi penenggelaman bagi kapal ikan asing (KIA) yang melakukan pelayaran secara ilegal di perairan nasional belum bisa memberikan efek jera. Kasatker Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tanjung Kumbik Natuna, Syamsu menuturkan, angka pencurian ikan oleh nelayan asing terutama dari Vietnam, di perairan Natuna semakin bertambah."Tampaknya sanksi hukum dan penenggelaman kapal ikan oleh pemerintah Indonesia tidak membuat mereka jera," sebut Syamsu seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group), Senin (3/4). Untuk diketahui, sebelumnya Tim Satuan Tugas Pemberantas Ilegal Fishing 115 Natuna memusnahkan 10 kapal ikan asing di perairan Natuna tepatnya di Kecamatan Pulau Tiga, Sabtu (1/4). Syamsu mengatakan, saat ini masih ada 4 unit kapal ikan asing yang ditangani Satker PSDKP Natuna, sedang dalam proses hukum. Merupakan tangkapan bulan Maret lalu. Selain itu, Satker PSDKP Natuna saat ini juga masih menampung 45 orang tahanan non justisia yang merupakan anak buah Kapal Ikan Asing, serta 4 orang tahanan Justisia, merupakan Nahkoda KIA. Dikatakannya, Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) akan membangun gedung yang permanen untuk tempat tinggal sementara warga asing (ABK) non justisia di Satker Pulau Tiga. "Para tahanan  kita tempatkan dibarak penampungan sementara di Satker PSDKP Pulau tiga. Karena kita belum memiliki tempat penampungan yang layak,” kata Syamsu. Sementara itu Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Ranai Kolonel Laut (P) Tony Herdijanto dari Kapal pengawas Hiu Macan 3605 menuturkan, pemusnahan dilaksanakan bertahap hingga Rabu ini. Mengingat keterbatasan waktu untuk dilaksanakan di hari yang sama. Dari 29 kapal ikan yang ditenggelamkan, 13 kapal ikan adalah tangkapan KRI TNI AL dan 16 kapal tangkapan kapal PSDK. Dikatakan Tony, pemusnahan kapal ikan nelayan asing adalah upaya membuat jera aktifitas pencurian ikan di Natuna pada khususnya.
Source : Jawapos.com

WEEKEND NEWS HIMMASPERA UDAYANA



Hai Guys ! 

Blog Himmaspera Udayana kembali update nih. Setelah sekian lama vakum. Nah kami dari jajaran Himmaspera khususnya dari Kominfo punya info dan berita menarik seputar kelautan dan perikanan yang akan dibagikan kepada readers.

Pada kesempatan kali ini Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan akan merayakan hari jadi yang ke 5. Kami akan mengadakan acara untuk memperingati ulang tahun tersebut dengan acara GEMPA atau GEMA PERAIRAN, dengan tema "Together Be Stronger For Our Better Future".

Acara ini sama seperti MSP Day tahun lalu, namun pada GEMA PERAIRAN ini tidak dilangsungkan kegiatan kemah namun hal tersebut tidak mengurangi keseruan acara ini. Dalam acara ini ada beberapa lomba yaitu :

1. Lomba foto 
2. Lomba Video
3. Lomba Artikel

Rangkaian acara akan diawali dengan acara lomba foto, lomba video, dan lomba artikel. Acara selanjutnya Bakti Sosial yang diadakan tanggal 22 April 2017 di PSTW Wana seraya dan diakhiri dengan Acara Puncak tanggal 23 April 2017 di pantai Berawa, Canggu

Untuk Info lebih lengkapnya kawan - kawan readers dapat add social media kami

Line        : @aqr4627o
Fb           : Himmaspera Udayana
Twitter   : himmasperaunud
Ig           : himmaspera_unud

#SalamPerairan
#SalamBahari

BLOG HIMMASPERA AKTIF KEMBALI DAN GEMA PERAIRAN 2017

Senin, 04 April 2016

Kapal Malaysia Dibajak, Dua ABK WNI Dibebaskan


Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, memastikan dua Warga Indonesia yang menjadi ABK di kapal berbendera Malaysia yang dibajak Abu Sayyaf sudah dibebaskan. Dijelaskan olehnya, perampokan dan penculikan ABK terhadap kapal Tug Boat Massive 6 Highline Shipping Sdn Bhd, terjadi pada 1 April d016, pukul 18.15 waktu setempat. Kapal berisi 9 ABK tersebut terdiri dari empat orang WN Malaysia, tiga orang WN myanmar;  dan dua orang Warga Negara Indonesia. Dari 9 ABK tersebut hanya 4 orang yang diculik dan masih disandera. Seluruh ABK yg disandera adalah WN Malaysia. (Cr: CNN Indonesia)

DAILY NEWS HIMMASPERA UDAYANA


Penangkapan kapal ikan asing ilegal Cina di Natuna 'digagalkan'.




Kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia sempat menangkap sebuah kapal yang diduga melakukan penangkapan ikan ilegal di perairan Natuna pada Sabtu (19/03) malam, sebelum kemudian dilepas lagi setelah kemunculan kapal penjaga pantai Cina. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada wartawan di kediamannya, Minggu (20/03). Menurut Susi, KM Kway Fey 10078 berada di wilayah Indonesia dan sempat dikejar dan diberhentikan pada Sabtu (19/03) malam. Kapal pengawas Hiu 11 sempat melepaskan tembakan peringatan namun kapal ikan Cina tersebut tetap berusaha melarikan diri sehingga terjadi tabrakan. Tiga personel kapal pengawas sempat melompat ke dalam kapal ikan Cina untuk mengawal, namun ketika kapal pengawas melakukan pengawalan terhadap kapal ikan Cina, muncul kapal penjaga pantai Cina yang mengejar dan menabrak kapal ikan. (Cr: BBC Indonesia)

DAILY NEWS HIMMASPERA UDAYANA

 
Himmaspera Udayana © 2015 - Designed by Templateism.com